Tempe memang makanan sejuta umat. Walaupun harganya ekonomis, tapi rasanya sangat khas dan bikin kecanduan. Bahkan, digoreng saja pun tetap enak untuk dijadikan cemilan.
Di seluruh nusantara, ada banyak jenis olahan tempe khas daerah masing-masing, lho. Tentu beda daerah, beda pula rasanya. Supaya tidak bosan dengan olahan yang mainstream, coba saja bikin tempe seperti di bawah ini.
1. Sayur Tempe Cabai Hijau
Sayur tempe cabai hijau adalah masakan khas Jawa Tengah yang sangat populer. Kuah santannya yang gurih kental, berpadu rasa pedas dari cabai dijamin bikin ngiler! Sayur ini biasanya tidak hanya diisi tempe, tapi juga tahu goreng dan petai.
Cara masaknya sangat sederhana. Cukup tumis bumbu halus (bawang merah, bawang putih, kemiri, dan ebi) bersama potongan tempe, daun salam, lengkuas, dan gula merah. Setelah harum, tambahkan air, santan, tahu goreng, petai, dan cabai. Masak hingga kuah menyusut. Benar-benar praktis sekaligus ekonomis!
2. Tempe Balado
Masakan ini memang terlihat sangat sederhana. Namun, jangan salah, sebab sambal balado adalah sambal yang terkenal enak dan serbaguna. Tidak hanya tempe, hampir seluruh masakan cocok bila dipasangkan dengannya. Rasa pedas-gurih yang meresap dalam tempe lebih lezat bila disantap dengan nasi hangat dan ikan asin.
Tempe balado sangat mudah dibuat. Anda cukup campur tempe dengan sambal balado yang sudah ditumis. Bahan pembuatan sambalnya adalah daun jeruk, cabai merah, cabai rawit, dan tomat. Tapi, ingat tumis sambal balado sampai matang, ya. Kalau tidak, sambal akan bau langu.
3. Tempe Mendoan
Masakan khas Purwokerto ini punya rasa dan penampilan yang unik. Walau tidak digoreng sampai kering, tapi tempe yang dihasilkan sama sekali tidak bau langu. Tekstur kenyal, lembut, dan rasanya yang gurih adalah daya tarik dari masakan ini. Biasanya, tempe mendoan disantap bersama sambal kecap pedas-gurih.
Rahasia kelezatan tempe mendoan berasal dari balutan tepung. Adonan tepung terbuat dari tepung terigu dan tepung beras dengan perbandingan 3:1. Misal, jika pakai 150 g tepung terigu, maka tambahkan 50 g tepung beras.
Adonan tersebut dicampur dengan bawang putih, ketumbar, merica, dan daun bawang. Kemudian, dibalurkan pada tempe dan digoreng hingga setengah matang. Dijamin anda tidak akan berhenti makan sebelum tempenya habis!
4. Orek Tempe Pedas
Orek / kering tempe adalah lauk yang biasa disantap bersama nasi uduk. Rasanya pedas-manis legit dengan aroma yang khas. Selain ekonomis, orek tempe juga awet disimpan lama, lho!Cara buatnya pun mudah, bahkan bisa dilakukan pemula sekalipun.
Tumis bawang merah, bawang putih, cabe merah, daun salam, dan lengkuas. Masukkan gula merah dan air asam jawa. Beri sedikit air, aduk rata dan tunggu hingga air menyusut. Setelah bumbu agak dingin, masukkan tempe goreng kering dan daun jeruk. Tempe orek pedas pun siap disajikan.
5. Tempe mendol
Cemilan tradisional khas Malang ini terbuat dari tempe yang sudah diinapkan 2 hari (agak kering). Bukan cuma cemilan, tempe mendol juga bisa jadi teman makan rawon atau nasi pecel. Rasanya pedas-gurih dengan tekstur yang renyah. Cara bikinnya seperti perkedel, lho!
Kukus tempe, lalu haluskan hingga hancur. Campur dengan bumbu halus yang terbuat dari bawang putih, cabai merah, kencur, ketumbar, dan daun jeruk. Kemudian, bentuk adonan sesuai selera. Goreng hingga matang dalam minyak panas. Sajikan selagi hangat.
6. Bacem Tempe
Lauk olahan tempe khas Jogja ini pasti sudah sering anda lihat. Warnanya memang hitam, tapi rasanya luar biasa manis dan legit. Kalau makan sayur lodeh atau gudeg, pastinya wajib ditemani tempe bacem.
Usut punya usut, rahasia kelezatan tempe bacem adalah penggunaan air kelapa dan gula jawa. Sebelum digoreng, tempe direbus bersama bumbu halus, air kelapa, daun salam, lengkuas, air asam jawa, gula jawa, dan kecap. Setelah air menyusut, tempe ditiriskan. Barulah digoreng hingga kecoklatan. Pantas saja sangat lezat!
Sekarang sudah tahu banyak olahan tempe, kan. Jadi, mau mulai masak yang mana? Kalau saya mau masak tempe mendol dulu, nih. Maklum, stok tempe 2 hari yang lalu masih ada. Selamat mencoba, ya!
